Thursday, April 24, 2008

Kepalaku buntu setelah itu terjadi pilu

Kepalaku penuh dengan kata
Namun sulit untuk menyiratkan dalam kalimat
Hatiku sesak dengan dentuman peristiwa
Kerdil bagiku untuk melukiskan dalam nyata
Akhirnya kebuntuan kata telah aku cerna
Dengan suapan kebodohan dalam diriku yang kian ada
Uhh..... berhenti saja..........

Berbahagialah temen2ku...(Lina, Ira dan Ana)
Kebahagiaan yang dinanti...
jaga lah titipan-NYA...


*** uhhhrrgghhhh... ***

Wednesday, April 23, 2008

Kesunyian Hati

Sejuta tanya menyelimuti hati
sudah redupkah gemintangnya untuk ku
ku bertahan dalam keraguan
mengapa tidak kau ungkapkan ...
mengapa tidak kau ucapkan perpisahan ...
mengapa hanya diam membisu ...

Aku ingin melangkah
namun bayangan nya menggenggamku
dengan tegar ku tepiskan luka
berharap tetap ku raih cinta itu
hingga satu titik dimana lelah mengguncang

Haruskah aku merelakan mu pergi...
tanpa ku dengar alasanmu...
Bisakah aku berdiri tegak kembali
setelah hati yang pernah kau titipkan
telah hilang ditelan sunyi...

*** @#%@#%#@%#^%?!?!??!#%#@!%^# ***

Monday, April 21, 2008

Kau dimuara hatimu

Ku ingin bercerita hanya padamu
Tentang kerinduanku pada dirimu
Tentang otak yang menyimpan impianku
Tentang hatiku yang menata niatku
Untuk selalu hidup bersama dengan dirimu
Meski kadang kau juga marah pada diriku

Namun aku tahu.....
Lewat sikap marahmu kepadaku
Kau sayangi aku dengan ikhlasmu
Untuk membantu diriku
Menarikku dari sumur kegelapan
Menujukkan pada diriku arti keindahan
Mengajarkan diriku hakekat keikhlasan
Dengan sebuah senyuman yang terus bermuara
Pada hati yang selalu bercahaya dalam indah cinta

Monday, April 14, 2008

Titip Rindu Buat Ayah

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu
Kau tampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun engkau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengau
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tidak pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Ayah
Dalam hening sepi ku rindu
Untuk… menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang…Banyak menanggung beban

Ebit G. Ade

*** Ya Allah, ampuni kesalahan bapakku. Seberat apa pun beliau bersalah kepada-Mu, jadikan setiap langkahnya dari muda sampai tua menjadi langkah yang mengiring tubuhnya ke rumah-Mu yang indah. Jadikan seluruh debu yang menempel ditubuhnya menjadi debu yang menggiring tubuhnya ke surga-Mu yang bersih ***

Thursday, April 10, 2008

Ketiadaan...

Ketiadaan menyergapku
Perlahan diam menusuk
Tanpa kata tanpa suara
Sunyi…

Aku yang tiada
Hanya ego diantara keangkuhan diri
Tanya kan siapa aku
Aku yang tiada tanpa Mu
Tanpa raga
Tanpa ruh
Tanpa jiwa
Tanpa naluri
Tanpa perasaan
Tanpa akal

Lenyap sudah tawa
Hanya tangis yang tak terdengar
Ketika ketiadaan memenuhi ku

Melangkah dan Berjalan

Melangkah dan berjalan
Berjalan dan terus berjalan
Dan kini telah kutapak jejak-jejak kehidupan
Semakin banyak pahit, manis yang membangkitkan

Telah terjelajahi
Suka, Duka, Hitam dan putih
Yang membuat hidupku kian bermakna
Membawa warna dalam hidup menjadi dewasa

Terkadang ku terhempas di dalam duka
Namun aku tetap untuk kembali tegar
Terkadang ku terbawa dalam suka
Itu membawa pesona yang tak teringkar
Terus ku lewati jejak-jejak hidup
Memberi warna dalam berbagai lukisan redup
Mencoba memahami peran hidup ku didunia
Mencoba berarti bagi semua

aku bersyukur
dengan duka, nestapa, dan ceria yang kualami
walau kadang semua sering tak terpahami
membuatku mencoba lebih mengerti akan takdir Ilahi...

*** mencoba memahami takdir hidup dipilih atau memilih ***

Tuesday, April 08, 2008

Lambaian mimpi sudahkah terganti…

Memandang ruang jauh di ujung senja
Cakrawala membelah langit dengan sempurna Senyuman mega menarik diri Mengikuti seluruh pusaran gemulai sang surya

Kutipan angkasa menggiring waktu
Berjalan perlahan memaknai lagu sendu
Malam telah berlari menuruni bumi
Menggugah bulan dan bintang bersanding merdu

Disudut jendela tersungging rindu
Menatap sang langit sembari mengerutu
Mengorek dengusan keresahan diri
Rangkaian tanya kepada hati
Lambaian mimpi sudahkah terganti…

Wednesday, April 02, 2008

Yakin-lah...

Ku tahu langit takkan selalu gelap
Suatu saat kan terang juga
Hanya satu pintaku....
Yakinlah...kebahagiaan sudah menunggu

Gerimis kan jatuh menghapus gelap
Langit kan kembali bersinar terang
Bersama cinta ku bertahan....
Menggapai Cinta berakhir gemilang

Itulah cinta begitu merahasia
tak dapat diterka kemana menyuka
Biarlah lebur semua lalu dalam doa
menerima takdir sebagai suatu keihklasan hati....