Monday, April 14, 2008

Titip Rindu Buat Ayah

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu
Kau tampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun engkau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengau
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tidak pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Ayah
Dalam hening sepi ku rindu
Untuk… menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang…Banyak menanggung beban

Ebit G. Ade

*** Ya Allah, ampuni kesalahan bapakku. Seberat apa pun beliau bersalah kepada-Mu, jadikan setiap langkahnya dari muda sampai tua menjadi langkah yang mengiring tubuhnya ke rumah-Mu yang indah. Jadikan seluruh debu yang menempel ditubuhnya menjadi debu yang menggiring tubuhnya ke surga-Mu yang bersih ***