Friday, September 29, 2006

Satu Nama di Daun Pintu Hatimu

dari ujung aku terpana, walau sebenarnya tak sengaja
terpaku dan tergagu
satu nama tertulis disana
di daun pintu hatimu
aku terkejut dan juga taktub
oh inikah dia?

inikah dia...
labuan rindu dendammu
dalam cinta kau coba benci
dalam benci kau tetap cinta
refleksi satu kata dalam satu makna
diakah ini...

dia...
dia yang punya nama
tertulis di daun pintu hatimu
kunci masuki jendela2 rasamu
tak akan terganti dan tak akan berganti
dia yang kini membuatku terpana
tak mungkin ku ketuk pintu hatimu
memalukan bila kutetap mencoba
telah ada satu nama yang terukir lama
dan nama itu bukan namaku

namanya kini
membuatku mencoba meraba hati
melihat kesisi hati sendiri
ternyata ku tak berani menggores namamu
pantaskah kecewa itu kurasa
jika rasaku padamu tak sedalam rasamu padanya
waktuku tak lama dibanding bertahun engkau mengenangnya
dan kembali kumerasa
alangkah aku tercela
bila kulancang memaksa
menghapus namanya dari daun pintu hatimu

terima kasih untuk budimu
walau mungkin engkau telah lama jemu
tak pernah engkau mengusirku
kau buat aku mengerti tanpa harus menyakiti
dan saat kini kupahami
waktunya menutup jendela
jendela yang tak boleh kutulis namamu


*** teruntuk bagi"dia" di negeri hayalan ***

******* goresan daur ulang, biasa sambil menunggu buka puasa di kantor......